Dalam reses kali ini selain warga dan tokoh masyarakat turut hadir pula Kecamatan Medan Marelan, Medan Deli, Medan Labuhan dan Medan Belawan, perwakilan dari KUA, Bilal Mayit dan Guru-guru honorer.
Diantara permasalahan yang dikeluhkan warga meliputi kelangkaan gas elpiji 3 kg, infrastruktur seperti jalan yang masih kurang perhatian dari pemerintah yang kondisinya cukup memprihatinkan kemudian irigasi, Permasalahan tanah dimana warga mengungkap banyaknya mafia tanah di kawasan tersebut, permasalahan tanah wakaf terutama tanah wakaf masjid atau musholla dimana terdapat lebih dari 50% diantaranya tidak mempunyai sertifikat.
Kemudian aspirasi dari guru honorer, mereka mengeluhkan masih banyaknya guru-guru yang masih memperoleh gaji sebesar Rp 200 ribu per bulan. Para guru berharap sejalan dengan semangat membangun pendidikan sudah seharusnya kesejahteraan para guru juga diperhatikan.
Diakhir sesi diskusi Nasir menegaskan pihaknya akan menyampaikan semua permasalahan yang dikeluhkan masyarakat kepada instansi dan komisi yang terkait untuk segera ditindaklanjuti. [syf]
